Seluruh santri putra/i tingkat SMP & SMA beserta bapak/ibu Guru baik di sekolah maupun di pondok dan staf jajaran pendidik akan melaksanakan Ziarah Wali Songo dan akan di pimpin langsung oleh Pendiri sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Tahfizh Al Basyir yakni Drs. KH. Dudung Basyir (Abi), Ketua Yayasan Tahfizh Al Basyir Hj. Rif’atunnisa Nur Basyir, M.Pd (Teteh), Direktur Pondok Pesantren Tahfizh Al Basyir tingkat SMP-SMA Dr. Sofyan At-Tsauri, M.Pd (Aa) dan seluruh jajaran Asatidz/ah Ponpes Al Basyir akan memandu perjalanan ziarah kubur.
Ziarah kubur ini merupakan agenda tahunan rutin yang diadakan pondok pesantren selepas santri melaksanakan Ujiaan Pondok (28 November – 03 Desember) kemudian dilanjutkan Ujian Sekolah / PAS (05 Desember – 09 Desember) dan juga perpulangan santri.
Adapun Ziaroh Wali Songo Pondok Pesantren Tahfizh Al Basyir insyaAllah akan dilaksanakan dari tanggal 09 – 13 Januari 2023

Sedangkan untuk rute yang akan ditempuh selama 5 hari disajikan pada peta Roadmap berikut.

Anjuran melaksanakan ziarah kubur ini bersifat umum, baik menziarahi kuburan orang-orang shalih ataupun menziarahi kuburan orang Islam secara umum. Hal ini seperti ditegaskan oleh Imam al-Ghazali sebagaimana kterangan berikut:
زيارة القبور مستحبة على الجملة للتذكر والاعتبار وزيارة قبور الصالحين مستحبة لأجل التبرك مع الاعتبار
Artinya: Ziarah kubur disunahkan secara umum dengan tujuan untuk mengingat (kematian) dan mengambil pelajaran, dan menziarahi kuburan orang-orang shalih disunahkan dengan tujuan untuk tabarruk (mendapatkan barakah) serta pelajaran. (Al-Ghazali, Ihya’ Ulum ad-Dien, juz 4, halaman: 521).
Bahkan legalitas melaksanakan ziarah kubur ini telah disepakati oleh seluruh mazhab umat Islam. Hal ini seperti disampaikan dalam kitab Hujjah Ahlissunnah Wal Jama’ah sebagaimana berikut:
زيارة القبور تجيزها مذاهب المسلمين كلها
Artinya: Ziarah kubur diperbolehkan oleh seluruh mazhab umat Islam. (KH Ali Maksum Krapyak, Hujjah Ahlissunnah Wal Jama’ah, halaman: 53).
Maka dapat disimpulkan bahwa praktek ziarah kubur merupakan salah satu ajaran agama Islam yang secara tegas dianjurkan oleh syariat. Dan sebaiknya seseorang pada saat melaksanakan ziarah kubur agar senantiasa menjaga adab agar yang dilakukan mendapatkan pahala dan kemanfaatan serta dilakukan dengan cara yang benar.
Di Pondok Pesantren Tahfizh Al Basyir – dalam kesempatan ta’lim, salah satu santri bertanya kepada Al Ustadz Sofyan At-Tsauri, beliau adalah Direktur dari Ponpes Tahfizh Al Basyir SMP-SMA yg akrab dipanggil Aa Sofyan tentang hukum ziarah ke makam para wali, Aa menjawab tegas dengan menukil Argumentasi yang dibangun oleh Ibnu Hajar al-Haytami dalam kitab ‘al-Fatawa al-Fiqhiyah al-Kubra’:
وسئل رضي الله عنه عن زيارة قبور الأولياء فى زمن معين مع الرحلة اليها هل يجوز مع أنه يجتمع عند تلك القبور مفاسد كاختلاط النساء بالرجال وإسراج السرج الكثيرة وغير ذلك فأجاب بقوله زيارة قبور الأولياء قربة مستحبة وكذا الرحلة اليها.
Artinya: Beliau ditanya tentang berziarah ke makam para wali pada waktu tertentu dengan melakukan perjalanan khusus ke makam mereka. Beliau menjawab, berziarah ke makam para wali adalah ibadah yang disunahkan. Demikian pula perjalanan ke makam mereka.
Kemudian aa melanjutkan penjelasannya dengan mengungkapkan hikmah di balik ziarah kubur, betapa hal itu menjadi kesempatan bagi siapa saja yang merasa kurang dalam pengabdian kepada orang tua semasa hidupnya. dalam Al-Mu’jam al-Kabir lit Tabhrani juz 19:
حدثنا محمد بن أحمد أبو النعمان بن شبل البصري, حدثنا أبى, حدثنا عم أبى محمد بن النعمان عن يحي بن العلاء البجلي عن عبد الكريم أبى أمية عن مجاهد عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم “من زار قبر أبويه أو احدهما فى كل جمعة غفر له وكتب برا
Artinya: Rasulullah bersabda: Barang siapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Lanjut aa Sofyan mengatakan, Bahkan Allah SWT menyediakan kepada mereka yang menziarahi kubur orang tuanya terdapat dalam kitab Al-maudhu’at berdasar pada hadits Ibn Umar RA:
أنبأنا إسماعيل بن أحمد أنبأنا حمزة أنبأنا أبو أحمد بن عدى حدثنا أحمد بن حفص السعدى حدثنا إبراهيم بن موسى حدثنا خاقان السعدى حدثنا أبو مقاتل السمرقندى عن عبيد الله عن نافع عن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” من زار قبر أبيه أو أمه أو عمته أو خالته أو أحد من قراباته كانت له حجة مبرورة, ومن كان زائرا لهم حتى يموت زارت الملائكة قبره
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur. Dan barang siapa yang istikamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburannya.
Aa Sofyan menutup penjelasannya dengan mengatakan, maka tradisi berziarah kubur tetaplah perlu dilestarikan karena tidak bertentangan dengan syariat Islam. Bahkan malah dapat mengingatkan akan kehidupan di akhirat nanti.
Wallahu a’lam.